Kamis, 21 April 2016

fosil dan penjelahan waktu

Fosil dan Perjalanan Waktu
keingintahuan manusia terhadap sejarah kehidupan masa lalu, menjadi daya tarik tersendiri. Perkembangan dari zaman yunani kuno hingga era moderenisasi saat ini menjadikan pendekatan waktu geologi menjadi semakin terarah. Penemuan sederhana berupa ‘fosil’ cetak kaki, kerangka maupun tulang yang terpisah, kotoran, organ dalam yang membatu atau membeku di es, juga bagian-bagian yang mendukung tinjauan kehidupan masa lalu pada setiap zaman.
geotimespiral.gif
Perjalanan waktu
Sumber : google.com
pemahaman kita tentang fosil membutuhkan banyak informasi tentang waktu geologi dan proses geologi. tanpa informasi ini, sulit bagi orang untuk menghargai bagaimana fosil dan bagaimana cara menafsirkannya. Sejarawan kuno dari Yunani, Herodotus, adalah di antara yang pertama untuk menyadari bahwa fosil kerang yang ditemukan di bebatuan yang jauh dari laut setiap sisa-sisa organisme yang ditinggalkan oleh lautan dulu. Namun, seratus tahun kemudian, aristoteles masih percaya bahwa fosil harus ada hubungannya dengan makhluk hidup dan terbentuk di dalam batuan. dicatat bahwa ia juga percaya bahwa makhluk hidup dapat muncul dengan generasi spontan dari lumpur. keyakinan bahwa fosil harus "tumbuh" di tempat dalam batuan akan konsisten dengan keyakinan generasi spontan.
images.jpgAristotle_Altemps_Inv8575.jpg
Herodotus dan aristoteles banyak memberikan sumbangsih dalam pemikiran perjalanan waktu
Sumber: google.com
bahkan ketika orang yang diakui beberapa kesamaan antara organisme hidup dan fosil tertentu, mereka tidak membuat sambungan antara fosil dan menipis sebelumnya hidup. fosil dianggap sama dengan kristal kuarsa atau kristal mineral lain yang baik dibentuk dengan bumi atau tumbuh di sana kemudian (tergantung pada pandangan filosofis penafsir).
dengan perkembangan kepercayaan Yahudi-Kristen, banyak orang datang untuk menganggap fosil terawat yang sangat mirip dengan organisme hidup sebagai sisa-sisa organisme hidup sekali yang dimakamkan di banjir noah ini. Leornado da vinci dan seperti ulama renaissance lainnya bahkan membayangkan sebuah mesin waktu untuk meneliti masa lalu
 Pendapat islam pun bermunculan tentang  ide perjalanan waktu. banyak yang desas-desus nabi adam sudah hidup sepuluh milyar tahun yang lalu. Tetapi, setelah kajian telah dilakukan dan mungkin akan terus berubah dengan kemahiran maasa yang akan datang, Berdasarkan pendapat Profesor Alfred Kroner (seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany), ia menyatakan dataran Arab pernah menjadi daerah yang subur, di masa belahan bumi lain, mengalami Era Salju (Snow Age). Hal ini terkait dengan ditemukannya “kawasan Al Gharbia” yang berada di Uni Emirat Arab, yang dipekirakan pada masa 8 juta tahun, berpendapat bahwa fosil adalah bahwa sisa-sisa organisme yang hidup di masa lalu, dan yang mendukung pendapat kehidupan masa nabi adam adalah di temukannya jejak kaki, yang diduga jejak kaki manusia, yang telah berumur sekitar 3,6 juta tahun, di Laetoli, Tanzania.
Lalu perkembangan tahun 1800-an, sifat sebenarnya dari fosil itu menjadi diterima secara luas. william "strata" smith, seorang surveyor Inggris, ditemukan saat ini bahwa strata batuan sedimen dapat diidentifikasi oleh fosil yang mereka mengandung. ia menjadi kolektor, menjaga catatan hati-hati di mana ia menemukan setiap fosil dan di mana jenis lapisan batuan sedimen. melalui pengamatan yang tajam, smith menemukan bahwa setiap jenis batuan sedimen memiliki kelompok khas fosil yang tidak seperti kelompok fosil di lapisan batuan lainnya.
mamoth baby 4.jpgWoolly Mammoth with strawberry-blonde hair 6.jpg
Penemuan fosil mamoth yuka (gajah salju purba yang diyakini hidup pada snow age) di jurang bersalju,siberia.  Dengan  bagian kakinya ditemukan luka mengering.
Sumber:google.com
sekarang, ilmu menemukan fosil, mempelajari catatan fosil, dan mengartikan sejarah kehidupan dari fosil dikenal sebagai paleontologi. Dimana kata Palentologi pertama kali dicetuskan pada 1838 oleh ahli geologi Inggris, Charles Lyell untuk menggambarkan cabang baru yang  didirikan oleh  ilmu  geologi.

orang kadang-kadang mengaburkan perbedaan antara paleontologi dan Arkeologi. arkeologi adalah studi tentang kehidupan manusia masa lalu dan budaya dari barang bukti artefak, seperti kuburan, buidings, alat, tembikar, tempat pembuangan sampah, dan sebagainya (artefak secara harfiah berarti "sesuatu yang membuat"). dan kemudian fosil aslinya berarti "sesuatu yang menggali" tapi hari ini membawa makna bukti organisme kuno dalam sejarah kehidupan. artefak karena itu tidak fosil, seperti yang Anda lihat dari definisi.